Serena melepas seragamnya sebagai koki, pekerjaannya baru saja selesai setengah jam yang lalu dan dia langsung menuju ruang VIP yang tidak digunakan. Di sana, anaknya sudah menunggu.
Seorang bayi perempuan cantik berumur hampir empat bulan sedang tertidur pulas di atas sebuah meja, bayi itu tampak nyaman di tempat tidur dan itu menghangatkan hati Serena.
Setelah membersihkan diri, Serena pulang bersama anak perempuannya itu. Dia tidak sabar sampai di rumah setelah bekerja seharian. Inilah aktifitas kesehariannya setelah memiliki anak.
“Jangan cepat besar ya, Nak.” Gumam Serena dengan senyuman menghiasi wajahnya.
Serena berjalan menuju apartemennya ketika melihat seorang pria berpakaian hitam berdiri tepat di depan pintu tempat tinggalnya. Serena berjalan mendekat dengan kening berkerut.
“Ada yang bisa saya bantu?” tanya Serena sopan tetapi terkejut ketika melihat siapa orang itu.
Pria itu menatap Serena tajam, “Serahkan anakku.”
Serenna memeluk erat bayi yang sedang dia gendong. “Tidak akan! Dia anakku.”
“Jangan membuat masalah, cukup serahkan dia maka aku tidak akan pernah menggangu kehidupanmu lagi.” ucap pria itu dingin.
Serena langsung memasukkan sandi keamanan lalu membuka pintu. Pria itu menghalangi ketika Serena ingin menutup pintu apartemennya. Dia berhasil membukanya dan membuat Serena ketakutan setengah mati.
“Hei, tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu!” ucap pria itu kaget ketika Serena memberontak.
“Perkenalkan, aku Agam. Ayah kandung dari anak yang sedang kau peluk erat.”