When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Angel?" Robby memanggil saat mendapati Angel hanya mengaduk makanannya tanpa selera. Saat ini mereka berada di kantin sekolah. "Hm?" Angel bergumam. "Apa kau baik-baik saja?" Robby bertanya, menatap bingung kearah Angel. "Apa aku terlihat sakit?" Angel membalas dengan pertanyaan. "Apa ini tentang William?" tebak Robby, meyakinkan isi hatinya. Angel tersenyum kecut. "Tebakanmu tepat sasaran" Angel berucap lirih tanpa menatap lawan bicaranya. Bobby memang paling memahami dirinya. "Sepertinya dia sangat mencintaimu" Robby berujar langsung, menghentikan gerakan tangan Angel. Hening. Perlahan-lahan kepala Angel terangkat ke arah Robby. "Benarkah? Apa... dia terlihat sangat mencintaiku?" ujarnya dengan menaruh sedikit keraguan. "Apa kau tidak dapat merasakannya? Kau bahkan terlihat le