Saat Mika menyiapkan perlengkapan untuk berangkat nanti, Yoshiki langsung menghampirinya. “Mika...” panggil Yoshiki lembut dan tersenyum padanya. “Hng ? Ada apa, Yoshiki ?” tanya Mika sambil menoleh padanya. “Bisa buatkan aku camilan ? Aku lapar...” Yoshiki masih tersenyum lebar ke arahnya. “Ah, bisa nanti saja ? Aku mau menyiapkan materi tesis-ku, ada janji dengan Jun.” jujur Mika. Yoshiki bahkan tertegun karena gadis itu tidak menyembunyikan apapun darinya. “Atau kau bisa makan buah yang ada di kulkas dulu sampai aku pulang, Yoshiki.” lanjut Mika tanpa menghentikan aktivitasnya sama sekali. “Eeehh... aku mau sekarang ! Aku tidak mau makan buah... ya Mika ?” rengek Yoshiki seperti anak kecil. “Haah... baiklah, baiklah...” Mika pasrah dan mengabulkan perm