Ayah Mika kemudian mendelik pada Yoshiki yang bingung, “Harusnya kau jangan datang ! Lihat, semua orang jadinya tidak tertarik lagi padaku !” sungutnya hingga membuat Yoshiki tertawa mendengarnya. Ayah Mika ternyata memperhatikan jika semua tatapan orang beralih pada Yoshiki setelah mereka mengagumi ayah Mika dari tadi. “Kalau aku tidak datang, paman pasti marah padaku seperti tadi.” balas Yoshiki. Mendengar hal itu, ayah Mika hanya bisa menghela napas saja dan mengangguk-angguk, “Ah, aku jadi serba salah...” keluhnya. “Mach dir keine sorgen, du wirst immer noch die nummer eins in meinem herzen sein, papa.” Narumi menepuk-nepuk lengan ayahnya sambil tersenyum. (Jangan khawatir, kamu masih nomor satu di hatiku, ayah.) Beliau langsung terli