Tiba-tiba, pintu kembali terbuka dan Yoshiki masuk ke dalam rumah. Mika tertegun melihat suaminya pulang lebih awal. “Aku pulang, sayang.” ucapnya sambil melepaskan sepatunya. “Eh, selamat datang... cepat sekali kau pulang. Ini masih siang lho. Ada apa ?” heran Mika sambil mencium Yoshiki yang membalasnya. “Pekerjaanku hari ini sedikit jadi bisa pulang lebih cepat. Kenapa ? Apa aku tak boleh pulang lebih awal ?” goda Yoshiki. Mika hanya tersenyum mendengarnya sambil membawa tas dan jas Yoshiki. Belum sempat ia menjawabnya, terdengar langkah kaki dari arah tangga, “Ibu ! Sepertinya ada suara ayah...” ujar Micchan turun dari kamarnya. Lagi-lagi, sebelum Mika bisa menjawabnya, Micchan terlebih dahulu melihat ayahnya