Sesaat Qirani hanya menatap wajah lelaki tampan itu dengan seksama, ia masih mengumpulkan sisa kesadarannya setelah sudah beberapa menit tidur disana, tadi Qirani memutuskan untuk segera pergi dari sana setelah infusnya habis, karena ia pikir bahwa jika ia terlalu lama di klinik tersebut akan menambah biaya yang di gunakan untuk berobat disana.
"Oh...anda lagi tuan...wah...kenapa kita bisa beertemu lagi secara kebetulan begini ya?" ucap Qirani pada lelaki itu, dan terlihat Daniel yang sudah sedikit di pengaruhi alkohol itu pun hanya bisa terus memaki dan mengumpati gadis itu dengan julukan gadis ular. Qirani hanya mendengarkannya saja, lalu ia putuskan untu segera duduk di bangku tersebut.
"Terima kasih tuan, sudah membantuku tadi, semoga di waktu lain, kita akan saling membantu." Ucap Q
