“Aku nggak mau pindah ke rumah itu lagi. Tadi aku ke sana ketemuan sama yang mau ngontrak. Dan rasanya … aku nggak kuat buat masuk rumah. Sakit tahu kalau inget gimana rumah aku dikosongkan sama Cecil,” ujar Marisa setelah dia dan Mario selesai makan malam. “Kamu kasih harga berapa sama yang mau ngontrak?” tanya Mario. Sebenarnya dia juga enggan kembali ke sana. Sudah enak tinggal di ruko, nggak ada tetangga yang bakalan kepo pada kehidupan mereka berdua. Paling pegawai Marisa saja. Tapi mereka kan nggak tinggal di ruko. Nggak seperti tetangga yang bakalan 1x24 jam mengawasi mereka. Seperti punya CCTV pribadi saja. “Aku belum kasih harga. Kubilang mau diskusi dulu sama kamu. Lagian aku juga nggak tahu harga pasaran di sana. Menurut kamu, berapa jumlah yang pantas?” Mario diam sejenak.