Empat Puluh

1271 Words

❤❤❤ Sedari tadi malam, Vania terus menebar senyum cerahnya. Sebab, kemarin Litha mengabarkan bahwa ia akan kembali ke Jakarta hari itu. Dan tentu saja, seperti biasa Vania membuat list dadakan barang-barang yang ia inginkan. "Jam berapa sih? Lama amat perasaan jam kerjaku," gumam Vania. Sebenarnya Vania sudah tak memiliki pekerjaan hari ini. Tapi, mana mungkin ia bisa pulang awal di hari keduanya bekerja kembali di Renandy's Hospital? "Mana Mas Andrea belum balas chatku lagi. Dia nggak lembur kan, ya?" pikir Vania. Getar handphone di tangan Vania berhasil menyadarkan wanita itu dari lamunannya. 'Sudah selesai. Memang ada apa?' Vania dengen cepat menekan tombol panggilan di layar handphonenya. "Ayo pulang!" ajak Vania pada lawan bicaranya di telepon. "Masih jam tiga lebih seper-"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD