“Alhamdulilah, akhirnya 90% yang tinggal di Kamp kita akhirnya sudah kembali pulang ya, Ndan.” Sembari menghela nafas usai tarian yang rasanya tidak ada habisnya aku turut menyimak obrolan dari para Tentara yang kini bersama Saka. Berbeda denganku yang ngosngosan, stamina para pria militer ini luar biasa, mereka terlihat biasa saja, apalagi untuk bujangan modelan Fabian yang jelas sekali kesengsem dengan gadis-gadis Papua yang mempesona dengan kulit Tan mereka, sangat menikmati acara seperti barusan. Aku rasakan usapan di tengkuk hingga punggungku, seolah memberiku aba-aba untuk bisa bernafas dengan benar secara perlahan, tanpa aku harus melihat, tentu saja aku tahu siapa pelakunya, perlakuan yang biasa saja namun membuat Fabian nyengir penuh arti dibalik sikap siaganya saat berhadapan d