Dibuang

1485 Words

"Jelaskan!!!!" Suara penuh wibawa yang tidak terbantahkan tersebut keluar dari Pradana, jika biasanya Dana hanya mengeluarkan suara penuh perintah tersebut kepada anggotanya, sekarang Sakalah yang mendapatkan kalimat perintah tersebut. Saka masih babak belur, sisa-sisa pukulan dari Wijaya, mertuanya sendiri, tapi baik Liliana maupun kedua adik perempuannya keduanya tidak ada yang berani untuk mendekat dan mengobati, alhasil dalam keadaan compang camping, Saka duduk sebagai seorang pesakitan di hadapan Ayahnya. Kedua tangan Dana terkepal bersiap untuk menghantam wajah Saka setiap saat. Sejak kemarin saat Saka pulang tanpa Rania, Saka belum membicarakan apapun, dan kini karena kedatangan mertuanya, Saka tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan lebih lama. "Rania minta pisah........" Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD