“Jadi, kemana kamu kemarin Mbak sampai pulang nyaris Isya?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Bang Yoga saat kami menunggu sarapan membuatku urung menghirup teh yang baru saja aku buat. Kemarin aku memang sampai Kamp pas Ba’da maghrib, aku kira semuanya sibuk beribadah atau istirahat karena hanya anggota Saka dan prajurit yang piket yang melihat aku dan Saka kembali, tapi rupanya Bang Yoga melihat kepulanganku. “Cieeee, cieeeee, yang kemarin kencan sama MaMas Suami, ihiiieeeewwwww, naik motor boncengan nih ye….. Co cuiiitttt-nya…..” Godaan dilontarkan oleh Ayudia, saat dia mengambil tempat duduk disampingku membuatku tersedak ludahku sendiri, bukan hanya Bang Yoga rupanya yang melihatku pulang bersama dengan Saka, tapi juga calon istri Dani ini. Dan aku bisa menebak jika Ayudia saja tahu