“Pria tepat untukku itu cuma kamu, Saka.” Alisa bersuara dengan lirih, air matanya kini benar-benar mengalir tanpa isakan, Saka sudah benar-benar menghancurkan hatinya dengan ketegasan yang dia ucapkan di depan istrinya. Selama ini Alisa selalu merasa senang setiap kali Rania dan Saka bertengkar, setiap langkah kecil yang dia manfaatkan dengan baik sukses membuat rumah tangga Saka dan Rania tidak pernah harmonis. Alisa menyukai Rania yang berprasangka buruk terhadap Saka, begitu pula Saka yang selalu jengah dengan ketidakjelasan emosi Rania yang meledak-ledak. Alisa membayangkan jika satu waktu mereka akan berpisah, Saka akan kembali kepada dirinya dan dia akan bahagia selamanya. Bukan hanya menjadi Nyonya muda Aryaatmaja, tapi dia juga akan menjadi istri dari anak sulung pemilik rumah b