“Assalamualaikum, CINTA?” Sapaan dari Bubu barusan tak ubahnya angin segar yang menebar banyak kebahagiaan. Di seberang sana, di depan anak tangga yang dikelilingi pendamping pengantin, Edelwais susah payah mengendalikan senyumnya. Sambil mengullum senyum bahagia yang sampai membuat matanya berembun bahkan basah, Edelwais yang menatap lurus Bubu berkata, “Aku enggak denger!” Ulah Edelwais barusan langsung membuat suasana kembali ramai oleh sorak sorai. Ipul sampai memukul asal punggung Bubu di tengah kenyataannya yang sulit mengakhiri tawa saking gemasnya. “Balas, Bu, balas!” tuntut Ipul menyeruakan dukungan sekaligus tuntutan orang-orang. Kenyataan yang makin membuat Bubu tak karuan. Bubu menatap heran Edelwais yang kiranya berdiri dengan jarak sekitar sepuluh meter dari keberadaan Bub