Nanay melangkah ragu karena tegang, tapi langkahnya tertahan dan berhenti di depan pintu yang baru Nanay tutup sekaligus kunci. Di hadapannya yang ia tatap ragu, Christopher tengah merapikan meja agak luas di sudut ruangan yang ada di depan tempat tidur berhias amben. Christopher menyisihkan laptop Nanay yang beberapa saat lalu Edelwais antar taruh di situ. Sadar suasana mendadak sepi padahal ia tak hanya sendiri, Christopher berangsur menoleh memastikan. Terkejut, awalnya Christopher merasakan itu. Christopher bahkan sempat menertawakan Nanay, tawa lirih karena gemas dan sengaja ditahan. Akan tetapi setelah Nanay menatapnya dan justru mendengkus sebal, detik itu juga dadda Christopher menjadi sibuk berdebar. Nanay duduk di bibir tempat tidur dan memangku kedua tangannya. Ia tak lagi men