Bubu menatap tak percaya pemandangan yang ada di hadapannya. Sebab di halaman rumah Edelwais, gadis itu tengah susah payah bertahan, mencoba berdiri ditahan oleh Sandy. Dari semuanya, kedua kaki Edelwais-lah yang tak hentinya gemetaran hebat. Sedangkan wajah berikut leher Edelwais tampak dihiasi peluh keringat. Sandy yang membimbing Edelwais sendiri sudah mengenakan kemeja lengan panjang berikut celana bahan panjang warna cokelat, terlihat jelas jika pria paruh baya itu siap berangkat ke kantor. “Pelan-pelan.” Sandy mencoba menyemangati sang putri yang sampai terengah-engah. Edelwais terlihat berusaha sangat keras. Edelwais merasa sangat lemas, seolah tak ada tenaga yang tersisa hingga tubuhnya dengan mudah terempas dan beruntung langsung didekap oleh Sandy. Bubu yang melihatnya dan awa