Chen yang mengemudikan mobilnya ditemani Ray yang sibuk main game, mendadak mengerem laju mobilnya. Chen melakukannya karena pemuda itu mendapati pengendara motor gede ugal-ugalan dan dikejar oleh beberapa motor yang pengendaranya berpenampilan layaknya preman tanpa melindungi kepala mereka dengan helm. Bentar, itu tadi yang dikejar, kok mirip pembalap yang Nanay kira Xinxin, ya? pikir Chen menerka-nerka. “Mas Chen apa-apaan, sih? Aku belum pengin mati apalagi aku belum pernah langsing!” protes Ray yang sampai kelepasan ponselnya. Ponsel Ray terlempar ke depan dan sampai menghantam kaca mobil bagian depannya. Chen yang tersadar dari lamunannya akibat omelan Ray, langsung menatap bocah tersebut. “Ray, kamu pulangnya pakai taksi saja, ya. Nanti Mas bayarin.” Ia menatap Ray dengan sangat m