Gelisah, Nanay sampai tidak nyaman untuk sekadar bernapas. Setelah beberapa kali berganti posisi tidur dan sampai memutuskan untuk menyingkirkan selimut dari tubuhnya, Nanay memutuskan untuk wudhu. Bukan kehidupan namanya jika yang kamu jalani tanpa masalah, Nay. Hati Nanay berbisik, meminta gadis itu untuk makin bersabar sekaligus tenang. Biasa saja. Jangan sampai apa yang kamu khawatirkan mengenai Raga membuat semuanya mencemaskan kamu. Nanay masih meyakinkan dirinya sendiri. Namun, langkahnya mendadak berhenti padahal kamar mandi tujuannya menunaikan wudhu sudah ada di depan mata. Mata Nanay berembun, benar-benar panas dan perlahan basah menorehkan tetesan demi tetesan butiran bening yang terasa hangat. Nanay teringat saat Rean meminta maaf secara langsung di acara resepsi pertunanga