Chapter 20 Hilangnya Sabrina

1173 Words

Kini Sabrina mulai melihat kanan dan kiri namun tidak ada tanda-tanda bus atau angkot akan lewat situ. "Ya Tuhan kok busnya lama banget sih mana angkot juga gak ada yang lewat lagi, dan kenapa disaat seperti ini, malah mendung sih, gimana kalau ada petir aku takut, Bunda Bina takut hiks.., gimana ini, tak ada kendaraan satu pun yang lewat sini, sebenarnya sedang ada apa dengan mereka apa sopir-sopirnya udah gak butuh uang, udah pada kaya kali yah mereka, hik.. Bunda Bina Takut hiks.. Hiks.. " Tiba-tiba kilatan petir menggelegar, membuat Tubuh Sabrina gemetar dan berjalan mundur lalu duduk di kursi panjang di halte itu, dengan menekuk kedua kakinya dan kepalanya dia tenggelamkan di kedua lututnya, sambil bergumam dan memanggil ibunya. "Bunda Bina takut bunda, ada petir," Gumam Sabrina

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD