Saat ini Samara dan Kiara sedang berada di kota Jogja. Dia akan memulai hidup barunya disini bersama Kiara. Nomor teleponnya sengaja di ganti agar tidak ada orang yang bisa menghubunginya. Mereka menempati rumah yang sederhana namun nyaman untuk ditinggali. "Kiara mulai sekarang kita akan tinggal bersama selamanya nak" ucap Samara sambil mencium pipi gembulnya Kiara yang sedang tertidur pulas. Ikatan batin diantara mereka tidak bisa dipisahkan begitu saja. Tidak semudah itu baginya untuk melepaskan Kiara bersama Nayla. Mungkin dia tidak melahirkannya tapi Kiara lahir dari dalam hatinya. Samara keluar sebentar untuk mengangkat baju-baju miliknya dan baju Kiara yang sudah mengering. Dia melihat ada seorang pria yang ikut mengangkat jemurannya. "Hai mbak" sapa pria itu dengan ramah. Sam