"Samara apa yang kamu pikirkan? apa ada masalah? " tanya Hariz saat melihat adik sepupunya itu melamun sambil mengaduk-aduk minumannya. "Iya kak maaf aku datang kemari tanpa memberitahu lebih dulu" jawab Samara dengan wajah lesu. "Kamu bisa membohongi orang lain tapi kamu tidak akan bisa membohongiku Samara. Jika kamu tidak mau cerita tidak masalah. Tapi apapun masalahnya jangan pernah lari dan hadapi dengan dewasa oke" ucap Hariz menasehatinya. "Apa aku boleh bertanya sesuatu? " tanya Samara ragu. Sesungguhnya dia tidak mau menceritakan masalah rumah tangganya. Tapi dia tidak tau harus cerita pada siapa lagi. "Boleh kamu mau nanya apa? " "Temanku memiliki seorang suami. Tapi suaminya malah lebih mementingkan menantunya sendiri. Apakah suaminya itu mencintai temanku? apa dia ada