“Terimakasih banyak Pak, mari.”
Akhirnya, aku bisa bernapas lega setelah Pak Razan Berjabat tangan dengan Pak Rian. Itu tandanya, pertemuan kali ini berakhir. Aku berjalan setengah berlari menuju tempat duduk terdekat. Aku langsung melepas sepatuku dan mengurut kakiku pelan.
Ini nih, resiko orang pendek. Harus mau sering pakai heels agar tidak terlihat terlalu kecil di samping orang tinggi.
Sebenarnya, untuk ukuran orang Indonesia, aku tidak termasuk golongan orang pendek. Tinggiku kisaran seratus enam puluh centi meter, atau kalau misal kurang, itu tidak banyak. Malah waktu itu aku pernah mengukur di salah satu puskesmas, tinggiku seratus enam puluh satu centi meter.
Sayangnya, aku terlalu beruntung memiliki teman seperti tiang listrik semua. Leni itu tingginya kurang lebih seratus
