13

1317 Words

Aku tidak bisa membiarkan Benjamin memengaruhi perkembangan mental Dante. Bukan bermaksud kejam, melainkan sebuah keharusan melindungi Dante dari ancaman dan gangguan dan pengaruh buruk dan kemungkinan berpindah haluan menjadi karakter jahat akibat bimbingan buruk. “Duke, saya mohon Anda dan Tuan Muda segera kembali ke kediaman Anda.” Dante, yang telah berhenti menangis, kini berada dalam gendonganku. Dia meringkuk, menempelkan wajah di leherku, sama sekali tidak tertarik melakukan apa pun selain melanjutkan merenungi kemalangan versi anak kecil. Bila hal semacam ini terus berlanjut, menangis dan merasa berkecil hati karena kalah saing, maka bisa-bisa kedua mata Dante iritasi dan dia akan terkena pilek. “Secepatnya,” kataku menyemangati Elijah dengan ide bagus yakni, lekas enyah. “Tuan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD