Pulang kuliah, Maya menelepon Pak Isman, kalau ia tidak ingin dijemput dari kampus, karena ingin makan siang ke cafe dulu.
Maya naik taksi on line menuju cafe. Maya masuk ke dalam cafe yang sedang ramai pengunjung. Maya mencari tempat yang kosong. Tapi tidak ada meja yang benar-benar kosong.
"Mau makan?" Seorang pria menyapa Maya. Maya menolehkan kepala.
"Iya."
"Semua tempat sepertinya sudah terisi. Kalau mau bisa bergabung dengan kami." Pria itu menunjuk salah satu meja. Di meja itu hanya ada satu orang pria.
"Apa saya tidak mengganggu?" Maya menatap pria itu.
"Tentu saja tidak. Silakan."
Maya mengikuti langkah pria itu mendekati meja.
Pria yang duduk lebih dulu di sana berdiri dari duduknya.
"Kamu dengan siapa, Ethan?" Pria yang tubuhnya gemuk itu menatap Maya.
"Dia ingin
