Bima yang baru saja selesai meeting diberitahu oleh sekretarisnya bahwa ada tamu yang sedang menunggu di ruangannya. Perlahan dia melangkah menuju ruangannya dan membuka pintu dengan perlahan, melihat ada pria yang sedang berdiri di dekat jendela sedang memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. Bima masuk kemudian menutup pintu dengan perlahan. Tanpa adanya penyambutnya, tanpa adanya sapaan hangat lagi. “Ada kepentingan apa? Kalau tidak ada, silakan keluar!” Alfa berbalik, ia mendekati pria yang sedang sibuk dengan berkas menumpuk di atas mejanya. Kali ini dia tidak ingin basa-basi lagi. Itu adalah tentang Citra yang semalam dibicarakan oleh Bella. Istrinya mengatakan bahwa Citra ingin menghancurkan hidup Bella. “Apa maksudmu melakukan ini? Apa Citra ingin balas dendam karena aku