Berjuang sendiri

1312 Words

“Ma, ayo mandi cekalang!” kata Ashira begitu dia bangun terlebih dahulu. Sedangkan Citra tersenyum menggeliatkan tubuhnya. Melihat anaknya yang sudah membawa handuk membuatnya gemas. Dia ingat jika anaknya memang ingin pergi membeli kue. Citra juga sudah berjanji kepada putri kecilnya jika dia memang akan membelikan kue itu kepada anaknya. Sekalipun dia jarang memberikan anaknya makan yang manis-manis. Kali ini ia sudah berjanji dan tidak mau memberi harapan palsu kepada Ashira. Dia kemudian bangun dan melihat jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Pantas saja anaknya menagih janji itu. apalagi hari sudah menjelang sore seperti sekarang ini. “Iya, sayang. Mama mau siapin bajunya dulu ya!” “Cila duluan ke kamal mandi, Ma,” kata anaknya. Citra tidak pernah mengisi bath up-nya karena t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD