When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Biola Margareth P.O.V "Jadi," kataku dengan mata yang menatap tajam pada Zila. "Kau yang telah membunuh Bellemira!?" Mendengar pekikanku, Zila hanya tersenyum dan mengangguk singkat. "Ummmm, tapi kau tidak perlu kaget begitu, Biola, aku membunuhnya juga karena suatu alasan. Sebelum insiden itu terjadi, Bellemira mengatakan padaku bahwa dia mengidap suatu penyakit yang menggerogoti tubuhnya, dia tidak ingin merasakan rasa sakit dari penyakit yang menyerangnya, kemudian dia meminta bantuan padaku untuk membunuhnya dengan cara yang halus, awalnya aku bingung memakai cara apa untuk membunuhnya tanpa rasa sakit? Jadi kubuat saja makanan beracun yang akan langsung membuatnya mati dalam sekejap. Dan apa kau tahu, sebelum dia melahap racun tersebut, dia berterima kasih padaku! Haha, lu