When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Biora tersenyum. "Siapa nama kalian?" "Aku Biola dan dia, Hinamo," jawabku dengan cepat. Mendengarnya, Hinama dan Biora terkejut. * * * "Biola? Hinamo?" ulang Hinama dengan mengernyitkan alis bingung, sepertinya dia tidak menyangka kalau nama kami sangat mirip dengan mereka. "Apakah ini sebuah lelucon?" Mendengarnya, aku sedikit tersinggung. "Kalau begitu, apa gunanya mereka berada di hadapan kita? Apakah kita hanya akan saling bertukar sapa?" Biora bersuara dengan lantang, aku dan Hinamo tercekat mendengarnya. Ketika Hinamo akan membalas perkataan Biora, Karin tiba-tiba berdiri di antara kami berempat. "Alasan dari kehadiran kalian, yaitu untuk membunuh dua wanita itu, mengerti?" ucap Karin dengan menggoyangkan pinggulnya. Membunuh kami!? Bukankah aku sudah mati? "Memb