46. Yogyakarta - 6

2219 Words

“Enak atau enggak, Mas?” tanyaku ketika Mas Alan mencicipi sate bakso bakar yang kami beli di salah satu stand makanan yang ada di sepanjang Alun-alun Kidul. Dari tampilannya terlihat meyakinkan, tetapi aku akan mencobanya setelah mendapat testi jujur. “Hm ... lumayan. Kamu mau?” Aku membuka mulut, lalu mengigit satu bakso berukuran bola bekel. Membuat mulutku penuh sampai aku harus menutupnya dengan tangan. “Phanash ...” “Enggak begitu, kok.” Aku mengunyahnya cepat-cepat, lalu menelannya. “Mas Alan kan mulutnya tahan panas. Waktu di Korea itu makan bungeoppang enggak nunggu hangat.” “Benar juga.” Mas Alan terkekeh. “Mau beli apa lagi, Vin?” “Beli minum. Belum ada minum, ini.” Aku mengangkat kresek berisi aneka makanan yang baru saja kami beli. “Itu ada es tebu, es jeruk sunkist, d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD