Aku menjauh dari Mas Alan. Aku hampir tidak pernah mau ngobrol atau bahkan tidak mau membalas chat dan mengangkat telepon darinya kecuali yang penting-penting saja. Aku sangat meminimalisir interaksi dengannya, baik itu yang langsung ataupun tidak langsung.
Mas Alan jelas sadar akan hal ini. Dia bahkan sudah bertanya langsung beberapa kali, tetapi aku selalu menghindar. Aku selalu berlagak semuanya baik-baik saja, padahal jelas tidak. Ini kulakukan untuk menjaga diriku sendiri, atau lebih tepatnya, hatiku.
Selama menjauh darinya, aku terus mengingat-ingat tentang awal-awal kami mulai menjalin kontrak. Aku terus mengingat-ingat betapa jahat dan liciknya dia. Ini kulakukan demi menekan perasaanku sedemikian rupa. Aku benar-benar tidak ingin perasaan ini terus tumbuh, sedangkan tujuan akhir
