When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lova mengulum senyum tipis pada kue ulang tahun yang baru saja selesai dia hias, lalu mengetuk ponselnya untuk mengetahui jam berapa saat ini. Sudah hampir jam sepuluh, seharusnya Galen sebentar lagi pulang, kan? Sebelum perayaan pesta ulang tahun besok malam, entah mengapa Lova ingin merayakannya terlebih dahulu dengan Galen. Hanya berdua, dia berjanji pada dirinya sendiri ini yang terakhir, terakhir menunjukkan perasaannya pada Galen, terlepas pria itu akan mengetahuinya atau tidak. Dia hanya akan menjadi gila dan bodoh untuk malam ini. Karena setelahnya, mungkin dia bisa berhasil pergi jauh dari pria itu atas bantuan Rayyan, untuk menyelamatkan dirinya, melepaskan cintanya untuk sekali lagi, karena Lova juga tahu, kemungkinan Galen masih mencintainya itu semakin menipis, walau hat