When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari-hari Lova terasa semakin sibuk dan penuh tekanan di Le Berlien, beruntung Galen tidak lebih menyusahkannya dengan tujuan tertentu karena kebencian pribadinya. Semua berjalan sesuai dengan harapannya, pelan-pelan pelanggan Le Berlien mulai mengalami peningkatan, beberapa idenya diterima dan dieksekusi dengan hasil yang memuaskan. Lova juga merasa puas dengan hasil kerjanya, kesibukannya membuat dia jadi sedikit teralihkan oleh perasaannya tentang Galen dan pernikahannya. Oh, dia tetap melayani Galen layaknya istri berbakti walau tidak secara keseluruhan, pria itu juga masih sulit ditebak, kadang dingin tapi perhatian, kadang masih menggunakan urat saat berbicara dengannya. Lova pikir tergantung bagaimana mood pria itu. Dia juga tidak ingin mengambil pusing. Helaan napas Lova te