When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lova tidak membalas sapaan itu, tentu saja Loly terkekeh kecil dan tanpa tau diri langsung meraih tangan Lova seolah mereka memang dekat. Lova langsung menarik tangannya, tidak menunjukkan sedikit pun keramah-tamahannya. Sedang Loly menunjukkan senyum yang semakin terlihat menjengkelkan di mata Lova. Kesan pertamanya pada wanita itu kemarin benar-benar raib ditelan bumi. “Ternyata benar yang dibilang Elodie dan Shanum ya, kamu menjengkelkan, memuakkan dan menjijikkan.” Oke, Lova mulai memahami, wanita itu bersekutu dengan Elodie dan Shanum, memang semakin dilihat justru terlihat semakin cocok. Pandangannya tentang wanita itu kemarin benar-benar meleset sempurna. “Ada apa?” “Bukankah seharusnya kamu meminta maaf karena telah merebut Kak Galen dariku. Merebut calon suamiku dengan car