When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Lova melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan, dia baru saja selesai mandi dan kini sedang sibuk merias diri, hanya riasan simple karena dia memutuskan untuk ke mall hari ini mengingat ponselnya rusak, dia butuh yang baru. Melihat riasan di wajahnya sudah sempurna, dia lalu memberikan sentuhan terakhir dengan memoles bibirnya dengan lipstik berwarna nude lalu diombre dengan warna merah bata. Tadi setelah sarapan yang disertai pertengkaran sengit dengan suaminya itu, Lova memutuskan kembali ke kamar, lalu sedikit melamun dan membiarkan kepalanya kembali penuh dengan banyak tanya dan prasangka. Lelah dengan pikirannya yang terasa semakin berat dan membuatnya pening, dia memutuskan untuk melakukan yoga di kamarnya, niatnya supaya bisa rileks dan mendapat ketenangan, wal