Icha diantar Nadhifa sampai depan rumahnya, lantas dia berpamitan pada Nadhifa dan masuk kedalam rumah. Tampak ayah dan ibunya sedang berbincang serius. Setelah sekian lama, Icha bisa melihat lagi mata ibunya yang seolah hidup meskipun menunjukkan kegetiran. Setidaknya dia terlihat lebih seperti manusia lainnya. Icha menyalami kedua orangtuanya dan duduk di sofa tunggal. "Bagaimana keadaan kak Nanda, Pi?" Tanya Icha, raut khawatir jelas terlihat diwajahnya. "Papi juga belum sempat jenguk, besok kita kesana bersama ya, sekarang kamu istirahat dulu di kamar, ada yang mau papi bicarakan dengan mami," "Enggak ada lagi yang perlu kita bahas!" ucap ibu Icha ketus, berjalan ke kamar tanpa menanyakan keadaan Icha sama sekali, lantas menutup pintu kamarnya dengan keras. "Pi?" Icha mengambil t