Tik tik tik Entah sudah berapa lama Ara hanya mengetuk meja dengan pulpen dan sesekali melirik Saska yang tampak serius meneliti banyak berkas di tangannya. Ia masih gusar dan memikirkan apa yang sebelumnya Marcel katakan. "Bos itu gay." Kata-kata itu masih saja terngiang dan membuatnya tak bisa berkonsentrasi dengan baik. Saska memijit pangkal hidungnya dan mendesah lelah. Bukan ia tak sadar, ia sangat sadar dengan tatapan Ara yang tertuju padanya. "Aku tahu aku tampan, tapi tidak harus kau pandangi hingga melupakan tugasmu," ujarnya tanpa menoleh dan kembali fokus pada berkas di tangannya. Ia tengah berkonsentrasi dan sangat terganggu saat Ara terus saja memperhatikannya. Ara hanya memutar bola mata malas dan kembali pada layar komputer di hadapannya. Ia kira Saska tak menyadarinya,