"Maaf, Tuan Saska sedang tidak enak badan dan meminta agar rapat diundur lusa," jelas Ara pada seseorang di telepon. Sesuai perintah Saska, ia menghubungi perusahaan Mr. Ma dan meminta agar rapat diundur. "Ah, iya baiklah. Sekali lagi terimakasih." Meletakkan gagang telepon, ia melirik Saska yang tengah fokus pada notebooknya. Sesekali Ara akan melirik Saska kembali. "Pria Itu benar-benar," desahnya dalam hati. Padahal semalam suhu badannya hampir 39°C, tapi sekarang sudah bekerja seperti biasa. Kalau badannya tidak panas semalam, mungkin ia akan mengira kalau Saska hanya pura-pura. "Sudah hubungi Mr. Ma?" tanya Saska tiba-tiba. Ara mengangguk sebagai jawaban dan memilih kembali pada pekerjaannya. Saska memijit kepalanya yang masih sedikit pusing. Ia mencoba bangkit dari duduknya namu