Lambaian Tangan

1596 Words

Malam harinya, Raisa terbangun masih dalam keadaan duduk di lantai sambil bersandar di sisi ranjang. Ia berusaha mengubah posisi tubuhnya karena merasa pegal, netra indahnya melirik jam di dinding ternyata sudah menunjukan pukul delapan malam. "Ternyata sudah malam, lama sekali aku tertidurnya." Gumam Raisa. Wanita hamil itu masih tidak menyadari kalau dirinya tidak sadarkan diri dari sore. Raisa mencoba untuk berdiri, perutnya yang sangat buncit membuat ruang geraknya terbatas, namun sebisa mungkin ia mencoba memaksakan diri meski ia sangat kesulitan. Raisa berjalan ke arah balkon, ia menghirup napas dalam-dalam lalu membuanganya. Ingatannya kembali pada pertengkaran dengan Bara beberapa jam yang lalu. Sungguh teganya pria itu menudingnya berselingkuh dengan pria lain tanpa mau mende

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD