Sean melangkahkan kakinya mendekati pintu kamar Sara ketika suara di dalam sana menghentikan tangannya yang ingin menekan gagang pintu itu. "Hahaha benarkah?" Tawa Sara cukup keras. Entah bicara dengan siapa. Sean menajamkan telinganya. "Pasien itu pasti sangat menyukaimu Louis. Sampai-sampai dia ingin menjodohkanmu dengan putrinya yang masih Junior High School." Ucap Sara lagi. Sean yakin Sara sedang bertelepon dengan Louis sekarang. "Hahaha. Kau pantas Louis. Predikat p*****l akan sangat pas untukmu." Sean mengepalkan tangannya. Tawa Sara terdengar sangat lepas seperti begitu bahagia ketika berbicara dengan Louis. Sedangkan dengannya? Sean selalu mendengar nada takut, gemetar di suaranya. Sean merasa sangat bangga saat itu karena itu berarti dia berkuasa. Dia seorang dominan. Namun