Part 8: Hope

2016 Words

"Tuan, ini file yang anda inginkan." Layla -Sekretaris Sean- meletakkan sebuah map berwarna kuning pada meja Sean. Sean hanya menganggukkan kepalanya dan mengibaskan tangan kanannya seperti mengusir. Layla yang mengerti pun segera menunduk hormat sebelum meninggalkan ruangan atasannya. Setelah keluar, Layla meghembuskan napas berat. Mood boss-nya hari ini sangat tidak jelas. Ia terlihat seperti orang yang kebingungan. Ia tidak pernah melihat ekspresi boss-nya yang seperti itu selama empat tahun ia bekerja. Bahkan ketika rapat penting atau ada masalah besar yang terjadi, boss-nya tidak pernah kebingungan seperti orang bodoh.  Di sisi lain, Sean masih memikirkan apa yang ia lakukan semalam bersama Sara. Sean enggan untuk mengakui walau dengan jelas ia merasakan bagaimana sempurnanya tubuh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD