Suara Meresahkan di Kamar Tamu Part 14 : POV Riko 1 (Flashback Malam Petaka) Dengan tanpa arah dan tujuan, kupacu sepeda motor ini membelah jalanan di tengah malam ini. Mbak Syil duduk diboncengan belakang, ia tak bersuara sama sekali. Kami sama-sama diam sejak tadi dan tak ada yang berani memulai pembicaraan. Pikiranku terus berkelana, peristiwa beberapa jam yang lalu itu terus berputar di kepala. Aku tak pernah membayangkan hal ini dan tak pernah terpikirkan sebelumnya akan mengalaminya. “Rik, kita mau ke mana?” Mbak Syil memukul pelan bahuku. Aku melambatkan laju sepeda motor dan menoleh ke belakang, wajahnya terlihat sembab dengan air mata yang masih menggenang. “Aku nggak tahu juga, Mbak, mau ke mana,” jawabku pelan. Di ujung jalan, terlihat papan sebuah penginapan. Aku langsun