“Pagi Pak Daniel,” Sapa Krystal yang baru saja keluar dari rumahnya.
“Pagi.”
Krystal memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil, dan di bantu oleh supir Daniel.
“Terima kasih,” Ujar Krystal.
“Iya sama-sama, Sekretaris Krystal.”
Hari ini Daniel dan Krystal akan berangkat ke Bandara untuk ke Hongkong. Semalam Krystal sudah menyiapkan semua perlengkapan yang ia butuhkan selama berada di Hongkong. Mereka akan di Hongkong kurang lebih tiga hari.
Krystal melihat jam tangannya, dan ternyata jam menunjukkan pukul 07.00 sedangkan jadwal penerbangannya pukul 09.00. Mereka harus segera berangkat ke Bandara.
“Maaf, Pak. Kita harus berangkat sekarang, jika tidak, kita akan ketinggalan pesawat.”
“Oke.”
Mereka langsung masuk ke dalam mobil. Setelah itu Mobil Daniel berjalan menuju ke bandara.
“Bagaimana persiapanmu?”
“sesuai daftar saya, Pak.”
“Baguslah.”
---
Beberapa menit perjalanan akhirnya Daniel dan juga Krystal sampai di Bandara. Mereka langsung keluar dari mobil lalu berjalan masuk ke tempat tiket. Setelah Check-in, mereka menunggu di ruang tunggu hingga Boarding.
Sembari menunggu Daniel sibuk membaca majalah bisnis, sedangkan Krystal sibuk memastikan sekali lagi semua jadwal yang tercatat di agendanya.
Tidak lama mereka menunggu, ada pemberitahuan nomor pesawat yang akan di naiki Daniel dan juga Krystal waktunya boarding. Mereka pun akhirnya berjalan ke gate.
Setelah masuk ke dalam pesawat, mereka duduk dan memakai sabuk pengaman, Daniel dan juga Krystal menunggu hingga pesawat take-off.
Beberapa saat kemudian pesawat take-off. Mereka menikmati penerbangannya yang lumayan lama.
***
Setelah 19jam lebih penerbangan yang mereka tempuh, akhirnya pesawat mendarat di Airport Hongkong.
Daniel dan Krystal turun dari pesawat lalu mengambil bagasi mereka. Di pintu keluar kedatangan sudah ada salah seorang petugas dari Hotel tempat mereka menginap yang menjemput.
Ketika mereka keluar, petugas hotel tersebut langsung di hampiri oleh Daniel dan juga Krystal karna membawa kertas bertuliskan nama Daniel dan Krystal.
“Anda yang menjemput kami?” tanya Daniel.
“Bapak Daniel dan Ibu Krystal.”
“Ya, kami.”
“Saya Peter dari Hotel Holiday Inn. Silahkan Pak, Mobilnya ada di sebelah sini saya parkir.”
Mereka mengikuti petugas hotel tersebut menuju ke mobil supaya mereka bisa ke hotel. Setelah memasukkan koper ke dalam bagasi mobil, dan mereka juga sudah masuk ke dalam mobil. Akhirnya mobilnya pun berjalan menuju hotel.
Dalam perjalanan menuju hotel, Daniel maupun Krystal hanya diam karna lelah di penerbangan.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di hotel. Setelah melakukan check-in akhirnya mereka bisa masuk ke dalam kamarnya masing-masing.
Krystal yang terlalu lelah jadi langsung tertidur setelah mandi, sedangkan Daniel masih mengurus pekerjaannya di dalam kamar.
---
Keesokkan harinya Krystal sudah siap lebih awal, ia keluar dari kamarnya lalu menuju ke kamar Daniel. Ketika di depan kamar Daniel, Krystal langsung mengetuk pintunya.
Daniel membuka pintu kamarnya, dan terlihat ia juga sudah siap.
“Apa sudah siap?” tanya Daniel.
“sudah, Pak.” Ujar Krystal. “Mari, Pak.”
“Ya.”
Mereka berjalan keluar dari hotel menuju ke tempat yang ingin dilihat oleh Daniel. Tujuan Daniel datang ke Hongkong untuk melihat beberapa tempat karna ia akan membuka toko.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat pertama yang di rekomendasikan untuk membuka sebuah usaha. Daniel dan Krystal melihat keadaan. Setelah itu mereka berpindah ke beberapa tempat.
Setelah Daniel melihat beberapa stan, sekarang ia berada di tempat terakhir yang di rekomendasikan. Daniel melakukan survei supaya ia bisa menilai dimana tempat yang pas untuk membuka tokonya.
Krystal berjalan di sebelah Daniel sembari mencatat poin-poin penting yang dikatakan Daniel. Karna terlalu fokus mencatat hingga Krystal tidak sengaja tertabrak seseorang.
“Ah!”
Tubuh Krystal menabrak tubuh Daniel, dan akhirnya Daniel menahan tubuh Krystal agar tidak jatuh. Beberapa saat kemudian Krystal membuka matanya, lalu ia melihat wajah Daniel yang begitu dekat dengan wajahnya.
“Ah! Maaf Pak.”
Wajah Krystal merah padam, dan jantungnya juga berdetak kencang.
“Hati-hati ketika jalan,” Ujar Daniel sembari menegakkan tubuh Krystal.
“Iya Pak. Terima kasih, Pak,” Ujar Krystal sembari menunduk.
Daniel mengangguk mengiyakan perkataan Krystal. Setelah itu mereka kembali jalan.
Setelah selesai dengan urusan mencari toko, Daniel ada meeting dengan Bos perusahaan bahan baku kain untuk produk barunya.
Mereka langsung menuju ke restoran tempat meeting. Dalam perjalanan Krystal hanya diam karna ia merasa malu.
Beberapa saat mereka sampai di restoran. Lalu Daniel dan Krystal masuk ke dalam.
---
“Selamat bekerja sama, Pak.”
“Iya.”
Meeting telah selesai, Bos perusahaan itu juga sudah meninggalkan restoran. Daniel berhasil bekerja sama dengan perusahaan bahan baku kain tersebut. Karna terlalu bahagia Krystal tanpa sengaja memeluk Daniel.
“Kita berhasil Pak,” ujar Krystal.
Daniel yang di peluk oleh Krystal pun hanya diam tercengang. Beberapa saat kemudian Krystal menyadari jika ia sedang memeluk CEO.
“Ah! Maaf Pak,” ujar Krystal sembari melepas pelukannya.
“Ehem.”
Sejenak mereka hanya diam, dan merasa canggung. Hingga perjalanan kembali ke hotel tempat menginap pun mereka tidak banyak bicara. Beberapa saat kemudian mereka sampai di hotel.
“kamu bisa beristirahat,” ujar Daniel.
“Baik, Pak.”
Krystal langsung berjalan ke kamarnya, sedangkan Daniel berada di restoran. Setelah selesai mandi Krystal merasa lebih segar. Beberapa saat kemudian Krystal mengerjakan tugasnya. Namun, ketika Krystal sedang menatap layar laptopnya tiba-tiba ia terbayang-bayang dengan kejadian hari ini.
“Astaga. Apa yang aku lakukan tadi?” gumam Krystal
Krystal tiba-tiba teringat kejadian sewaktu ia berhadapan muka dengan Daniel, dan juga ketika ia memeluk Daniel di restoran.
“kenapa tadi jantungku berdetak kencang?” Gumamnya sekali lagi.
Ketika memikirkannya Krystal menjadi tidak fokus pada pekerjaannya. Krystal merengek karna ia tidak bisa mengerjakan berkas meeting tadi. Sejenak Krystal berfikir untuk keluar kamar dan mencari udara agar fikirannya jernih.
Krystal turun ke bawah lalu berjalan di sekitar kolam renang, ia duduk di salah satu bangku dan melihat ke atas.
“Wah... Bagus,” gumam Krystal.
“Sedang apa kamu disini?” tanya seseorang.
“Astaga, Bapak mengagetkan saja,” Ujar Krystal.
“memangnya saya hantu,”
“Bukan sih Pak, cuman Bapak tiba-tiba datang ke sini lalu bertanya seperti itu kan membuat saya kaget,” ujar Krystal.
“Maaf.”
“Iya, Pak.”
“kamu belum menjawab pertanyaan saya,”
“Pertanyaan yang mana Pak?”
“Sedang apa kamu disini?”
“Oh. Saya hanya ingin menghirup udara saja, Pak. Karna di dalam kamar saya merasa suntuk.”
“Oh.”
Beberapa saat mereka hanya diam karna tidak ada topik pembicaraan yang pas. Karna merasa canggung, Krystal pamit untuk kembali ke kamarnya.
“Maaf, Pak. Pekerjaan saya belum selesai jadi saya kembali dulu ke kamar,” pamit Krystal.
“Tunggu,” Ujar Daniel sembari menahan tangan Krystal.
“Ya, ada apa Pak?”
“duduklah disini dulu. Temani saya.”
“Tapi Pak-“
“Pekerjaanmu nanti saja di kerjakan lagi. Sekarang duduklah disini.”
Krystal mengangguk mengiyakan perkataan Daniel. Akhirnya Krystal kembali duduk, dan melihat ke atas langit.
To be continued