Cintaku Hilang

1137 Words
"Uuugh...nikmat sayang! bagaimana kamu senikmat ini padahal sudah berkali kali kita bercinta" Prabowo suami Maria meracau saat hendak mencapai klimaksnya. "Teruskan sayang..teruskan!!" Aku sangat menikmati setiap suami ku meminta jatah setiap malamnya. kami baru menikah sebulan jadi masih hangat hangatnya. "Aaaaaaaaacccchh!! Prabowo dan Maria menuntaskan hasratnya malam ini dengan sangat panas. "Lihat mas bagaimana kamu membuatku lemas begini huh..haaah..huu." Nafas maria masih tersengal sengal. dia baru saja menikmati madunya pernikahan barunya. "Kamu selalu menggoda ku sayang!" Suami Maria masih menggerayanginya padahal baru saja mencapai klimaks. "Tangan mu nakal mas!" "Tapi kamu menyukainya kan!" Goda Prabowo. Malam ini mereka menuntaskan hasratnya beberapa kali karena Prabowo yang baru pulang dari kota tempatnya bekerja setelah tiga hari tidak pulang. "Mas bangun sudah pagi!" Pagi ini maria kesiangan karena 'digempur' suaminya berkali kali.Untung hari minggu jadi suaminya libur bekerja. Bau shampo menguar saat prabowo baru saja membuka mata, ternyata maria sudah mandi dan keramas sehingga sudah terlihat segar. Sehingga membangkitkan hasrat Prabowo lagi pagi ini, 'adiknya' sudah menjulang tinggi seakan akan ingin masuk ke sangkarnya "Aku minta sarapan sayang!" Ucap prabowo genit. "Aku belum masak sayang karena baru selesai mandi, kamu sih semalam minta terus!" Jelas Maria polos tak tau maksud dari Prabowo. "Aku mau sarapan itu!" Prabowo menunjuk rok yang Maria kenakan. Meski sudah sebulan menikah Maria masih sangat malu jika di kode suaminya seperti itu. Sebelumnya dia adalah gadis perawan polos yang hanya bekerja menjaga toko di kota, lalu bertemu Prabowo dan menikah lantas kembali ke desanya menempati rumah peninggalan orang tuanya dulu. "Sudah pagi mas!" Jawab Maria malu malu. "Adik ku sudah minta masuk kesitu." Prabowo menunjuk lagi ke arah rok Maria. "Ah mas ini nakal minta terus sih!" Dan terjadilah perang panas pagi ini lagi. "Sudah mas sudah...aku sudah gak kuat!" Maria keluar kamar ingin mandi lagi karena habis di 'gempur' habis habisan lagi oleh suaminya pagi ini. "Bu tempenya mau satu papan ya, tahunya dua dan ayamnya seperempat saja." Kali ini Maria sudah berbelanja di warung bu Salamah, disana tempat berkumpulnya ibu ibu yang suka bergosip sambil berbelanja. "Widiiih..manten baru rambutnya basah terus!" Ucap salah satu ibu ibu yang berbelanja. Maria hanya tersenyum saja tidak menanggapi. "Biarin saja mumpung belum ada anak ya Maria!" Ucap ibu ibu yang lainnya. Aku tetap tersenyum saja mendengarkan mereka berkomentar, "Cabe juga ya bu!" Maria melanjutnya belanjanya. "Ibu ibu ini apa lagi belanjanya? jangan bergosip aja disini, ayo belanja juga!" ujar bu Salamah si pemilik warung. "Iya..iya bu Salamah, ini juga mau belanja!" bu Eko lalu ikut juga memilih milih sayuran. "Sudah aku dihitung ya, tapi ngutang dulu gak apa apa ya bu Salamah!" sahut bu eko sambil tersenyum malu malu. "Ya kan, kalian ini mesti begitu. ngutang terus. Ya sudah karena langganan boleh deh!" "Nah gitu bu salamah sama pelanggan setia!" bu eko membenarkan. "Saya juga sudah bu!" Maria tak ingin berlama lama disini daripada kena sindiran dari ibu ibu lagi. "Sudah Maria apa lagi!" sahut bu Salamah sumringah. "Sudah bu berapa semuanya." Maria membayar belanjaan dan segera pergi meninggalkan ibu ibu yang masih betah kusak kusuk. Entah kali ini siapa lagi yang jadi bahan ghibah. "Memang masakan istriku gak ada lawannya!" puji Prabowo ke istrinya yang membuat Maria senyam senyum sendiri. Prabowo memang sangat menyayangi istrinya, dia baik ke semua orang bahkan suka menolong. Prabowo kerja di proyek sebagai mandor jadi uang selalu mengalir sehingga Maria tak perlu kuwatir untuk masalah ekonomi. setiap weekend prabowo akan pulang ke kampung menemui istrinya. "Mas mujinya ketinggian orang cuman masak tempe." sahut Maria. "Meski itu cuman masak tempe atau tahu tapi kalau masaknya pake cinta pasti enak!" Ujar Prabowo lembut. "Oh ya dek besok mas ke kotanya hari minggu malam ya, soalnya mas senin itu mau ke proyek pagi pagi banget. Bos nya mas datang dari jakarta." "Mas gak bisa ya pulang shubuh gitu jangan malem malem, aku kan masih kangen!" Sebenarnya Maria hanya punya firasat tak enak saja kalau suaminya ijin pulang malam malam. Bukan firasat selingkuh tapi firasat buruk namun entahlah kenapa. Mungkin benar hanya kangen saja. "Nanti terlalu terburu buru kalau berangkat shubuh takut telat sayang." Ucap Prabowo yang kali ini di iyai oleh Maria. === "Jangan buru buru mas, takutnya nanti malah ada yang ketinggalan." Sahut Maria dari dapur. "Iya sayang takut gak keburu," Prabowo merangkul pinggang istrinya yang sedang menyiapkan makanan buat bekal sarapan besok. "Nanti kalau mas pulang, kamu mandiin mas ya!" Prabowo mengerlingkan sebelah matanya nakal dan Maria hanya tersipu malu. "Mandi sendiri ah mas!" "Ya gak bisa! Pokoknya sayang mandiin mas kalau pulang ya!" Prabowo makin mengeratkan rangkulannya. Diciumnya kening Maria. "Ohya mas ada taruh ATM di lemari, sandinya tanggal dan tahun pernikahan kita pakai saja jika ada perlu." lalu prabowo masuk kamar untuk mengambil sesuatu. "Aku buat apa mas ATM gak bisa juga pakainya." Sahut Maria kemudian duduk di ranjang sebelah suaminya. "Ini ada hadiah buat kamu, istri mas yang paling mas sayang!" Prabowo kemudian mengeluarkan sebuah dompet kecil dan menyerahkan ke tangan Maria. "Apa ini mas?" "Buka saja!" Maria matanya melotot melihat isi dompet kecil itu, ternyata ada perhiasan satu set didalamnya. Kalung, gelang dan cincin. "Ya Allah mas, kenapa beli perhiasan begini banyaknya!" Maria menutup mulutnya tak percaya. "Ini ganti saat menikah, aku gak bisa bawa perhiasan untuk kamu!" "Aku tak mempermasalahkan itu mas, mas bertanggung jawab saja Maria sudah alhamdulillah." Maria memeluk suaminya dengan erat. Cintanya makin tumbuh lebat seiring perlakuan suaminya yang sangat mencintainya. "Mas berangkat dulu yah! Hati hati di rumah, kunci pintunya jangan lupa." Pesan Prabowo sebelum meninggalkan Maria sendiri. "Hati hati di jalan mas, Maria tunggu mas pulang!" Entah kenapa hatinya terus gelisah. Maria melihat kepergian suaminya sampai tak terlihat lagi dari matanya. Suara dering HP Maria, dia melirik dari sana "Suami" mulutnya seketika tersenyum lebar. "Assalamualaikum mas!" "Waalaikumussalam cintaku!" suara ngebas dari seberang sana. "Sudah sampai mas." "Alhamdulillah sudah sampai sayang, mas minta maaf ya sayang kalau kembali tergesa gesa tadi." Maria mengernyitkan dahinya aneh. "Gak apa apa mas, kan memang untuk mencari rizky. Yang penting mas selalu hati hati ya!" "Iya sayang, sudah ya mas mau istirahat dulu. Besok pagi pagi sekali mas harus ke proyek, doakan maa selalu biar lancar ya sayang, Assalamualaikum." "Waalaikumsalam!" balas Maria. Maria merebahkan tubuhnya di kasur tempat peraduannya bersama suami biasanya. Hatinya malam ini semakin gelisah tak tahu kenapa, "Kenapa hatiku sangat gelisah ya!" Maria membolak balikan tubuhnya dan akhirnya baru bisa terlelap jam dua pagi. "Masyaallah!" Maria terbangun dari tidurnya akan mimpi buruk yang baru saja didapatkannya. "Ya Allah, lindungi suami ku dimanapun dia berada!" Derttt...deerrt, HP Maria berdering kembali menampilkan nama "Suami" disana. "Assalamualaikum mas!" "Waalaikumussalam, apa ini istri pak Prabowo." Suara di seberang bukan suara suaminya, ada apa? kenapa dengan suaminya? pertanyaan itu berputar putar di pikirannya. "Hallo..hallo..!" Suara itu kembali membuyarkan lamunannya. "A-ada apa dengan suami saya? di-dimana suami saya? Suara Maria tergagap. "Saya dari kepolisian mengharapkan kehadiran bu Maria ke RS. Polda."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD