Bab 41. Permainan Esvaldo Kedua mata Clarisa terbuka, namun rasanya entah kenapa berat sekali. Pandangan mata nya juga masih sedikit mengabur. Diapejamkan mata kembali supaya dia bisa melihat lebih jelas. Clarisa rasa sekujur badannya juga terasa sedikit kaku, Dia kembali mencoba untuk menggerakkan badan. Ada sesuatu yang menahan gerak laju badannya. Kakinya juga tak bisa digerakkan. Begitupun dengan tangannya. Seakan dirinya terikat. “T-E-R-I-K-A-T. Apa terikat?” Clarisa masih berkata dalam fikirannya sendiri. Menyadari keanehan itu matanya pun terbuka dengan sekajap, Clarisa segera memeriksa kondisi tubuhnya. “Apa-apaan ini sebenarnya yang terjadi, sih? Kenapa malah kedua tanganku ini dalam keadaan terikat di kursi yang sedang kududuki, begitupun juga dengan kedua kakiku ini. Tuhan,