Pertemuan

1600 Words

Keesokan harinya. Leon duduk pada sofa ruang tamu, sambil menopang kaki kanannya di atas kaki kirinya. Ia berkali-kali melihat jam di pergelangan tangannya, yang menunjukkan, bila waktu acara untuk dimulai, sudah semakin dekat. "Astaga, lama sekali sih? Apa begitu sulit mengubah bentuknya? Aku tidak heran. Tapi aku malas sekali menunggu terus begini!" gumam Leon yang sudah mulai muak menunggu. Hans yang duduk tak jauh dari Leon nampak tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Sabarlah. Supaya hasilnya pun maksimal nanti," ucap Hans menenangkan putranya, yang sedari tadi berkasak kusuk sendiri. "Leon sudah tidak tahan, Pa! Leon akan menyusulnya saja!" cetus Leon seraya bangkit dari sofa dan naik ke lantai atas. Ia berpegang pada saat menaiki tangga, dengan langkah kakinya yang cepat.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD