4. Alexa's Acting

866 Words
"Ha... ha... ha...." Gabriel tertawa hingga memegangi perutnya mendengarkan semua cerita yang di tuturkan oleh Kenzo. "Kupikir kau adalah pria cerdas, nyatanya kau masih kalah cerdas dari Alexa." Wajah Kenzo tampak masam, ia menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya lalu menaikkan sebelah kakinya. "Teruslah menertawakan aku," katanya dengan nada kesal. "Kenapa kau tidak mengatakan kebenarannya kepada pamanku? Aku yakin dia mengerti. Lagi pula, Alexa memang seperti itu, dia memang menyusahkan dan pembuat ulah," ujar Gabriel dengan nada sangat santai seolah penderitaan Kenzo bukanlah hal serius. Mengingat Alexa membuat Kenzo benar-benar geram. Bagaimana tidak? Dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam, ia kini telah menghiasi beberapa portal berita online meski bukan menjadi topik utama. "Jika dia bukan sepupumu, aku tidak sudi bekerja sama dengannya." "Sekarang apa rencanamu?" tanya Gabriel sambil mengangkat cangkir yang berisi kopi. "Untuk apa lagi kau bertanya, tentu saja membawa Alexa ke Tokyo," jawab Kenzo. Gabriel nyaris menyemburkan kopi yang baru saja ia seruput. Ia meletakkan cangkir kopinya lalu meraih selembar tisu, mengusap bibirnya dengan lembut sambil matanya menatap sahabatnya. "Pamanku mengizinkan?" "Ya," jawab Kenzo. "Dan apa kau tahu? Malam ini aku harus bertamu ke rumah keluarga pamanmu itu untuk memperkenalkan diri kepada seluruh keluarga Johanson... sebagai kekasih Alexa." "Apa kau perlu kutemani?" Gabriel menaikkan sebalah alisnya seolah menggoda Kenzo. "Kau pikir aku banci? Hanya makan malam dan memperkenalkan diri, itu mudah." "Kau yakin?" "Jangan menyepelekan aku," jawab Kenzo meski di dalam benaknya nyalinya sedikit mengerucut karena Alexander Johanson sama sekali tidak ramah, pria itu begitu dingin saat menatapnya. Gabriel menatap Kenzo dengan tatapan menyelidik. "Apa kau telah memberi tahu Luna?" "Aku akan memberitahunya nanti, lagi pula Alexa hanya dua Minggu di Tokyo dan Luna juga berada di China," jawab Kenzo, sebenarnya ia tidak mengingat Luna. "Bagaimana jika ia membaca berita online?" "Kau seperti tidak tahu dia saja," jawab Kenzo. Kali ini pria itu meraih cangkir kopinya dan menyesap isinya. "Benar-benar wanita sibuk dan mandiri, ya?" Gabriel adalah salah satu korban perusahaan pialang yang didirikan oleh Luna dan teman-temannya, jika Gabriel tidak menderita kerugian, ia tidak akan meminta bantuan Kenzo untuk menyelidiki perusahaan itu. Dengan kata lain, Gabriel juga yang menjembatani pertemuan Kenzo dan Luna di masa lalu. Kenzo tidak menjawab, tetapi ia diam-diam menyiagakan apa yang Gabriel ucapkan. "Kenapa kau tidak menghapus berita online saja?" Kali ini Kenzo yang nyaris tersedak kopinya. "Pamanmu akan menganggap aku mempermainkan anak gadisnya, padahal faktanya ia yang mempermainkan aku," ucap Kenzo disertai dengan dengusan kecil. Setiap kali mengingat Alexa membuat Kenzo benar-benar ingin melipat-lipat tubuh kecil gadis itu lalu melemparkannya. Tadi malam saat ayah gadis kecil itu datang dengan penuh sandiwara Alexa justru berakting, ia sengaja merapatkan tubuhnya juga mengeratkan lengannya di pinggang Kenzo. "Bekerja sama denganku, maka kau akan aman," bisik Alexa. Perasaan Kenzo sedikit tidak nyaman, tetapi sepertinya ia tidak memiliki pilihan lain. Lagi pula posisinya saat ini, bagaimanapun juga tidak menguntungkan, jika gadis kecil itu menuduhnya telah melakukan usaha pencabulan, bisa jadi akan menang karena gaunnya telah terkoyak. "Daddy, biarkan aku dan kekasihku melepas rindu," ucap Alexa sambil beringsut ke samping Kenzo, tetapi ia sama sekali tidak melepaskan lengannya dari pinggang pria tampan yang baru saja ia temui dua kali. Seketika Kenzo membeku mendengar pengakuan anak kecil yang berada di dalam pelukannya itu. Tetapi, tidak ada cara lain selain mencoba mengikuti alur yang di buat Alexa. Alexander tampak mengerutkan keningnya menyaksikan putrinya bersama seorang pria asing. "Daddy, kekasihku ini jauh-jauh datang dari Jepang. Sayang, perkenalkan dirimu pada daddyku," kata Alexa dengan nada lembut, tetapi memerintah. Berakhir dengan berkenalan, bercakap-cakap sebentar dengan ayah Alexa yang ekspresinya begitu dingin membuat Kenzo merasa bergidik, apa lagi Alexa terus menempel dengan manja di pinggangnya membuat Kenzo benar-benar kehabisan akal selain mengiyakan apa titah ayah Alexa yang memerintahkan dirinya untuk mengantarkan putrinya kembali ke rumahnya. Tetapi, faktanya gadis kecil itu menipunya lagi. Alexa menolak untuk kembali ke rumahnya, ia bersikeras untuk pergi ke tempat tinggal Kenzo dan terus mengancam menggunakan gaunnya yang telah terkoyak. Enggan berdebat, akhirnya Kenzo membawa Alexa kembali ke tempat tinggalnya. Di London, ia tinggal di mansion kakeknya, masih seperti dulu ketika ia menimba ilmu. Kali ini ia memiliki urusan penting di London, ia juga tinggal di kediaman kakeknya. Lucunya, neneknya sangat menyukai gadis kecil itu, memperlakukannya seolah gadis itu bukan orang lain. Tidak cukup sampai di situ, Alexa bersikeras untuk menginap di kamar Kenzo dan sialnya lagi anak kecil itu mengenakan kaos miliknya ketika tengah malam ayahnya ternyata datang menjemput paksa putrinya sambil menatap dengan tatapan dingin ke arah Kenzo seolah ia adalah seorang pria c***l yang telah menculik lalu meniduri putrinya. "Master, senang sekali sepertinya kita akan menjadi keluarga," ucap Alexander Johanson kepada kakeknya, Edward Pollini. Itu adalah berita gembira, tetapi diucapkan dengan nada dingin yang membuat Kenzo merasa dunianya telah tamat malam itu. "Sayang, kau berjanji akan mengenalkan aku pada orang tuamu bukan? Bukankah lusa kau akan kembali ke Tokyo?" tanya Alexa, membuat Kenzo benar-benar mengakui gadis kecil yang ia hadapi tidak bisa dianggap enteng. Gadis itu bahkan tahu jika lusa ia akan kembali ke Tokyo. Padahal selama ia mengobrol bersama Gabriel di lounge, Alexa tampak sangat acuh dan hanya peduli kepada gadgetnya saja, tapi nyatanya Alexa tahu apa yang ia bicarakan bersama Gabriel. Kenzo bersumpah, ia akan membalas semua perbuatan Alexa nanti. Ya, nanti saat mereka berada di Tokyo. Gadis kecil itu harus diberikan pelajaran yang berharga agar tidak terus semena-mena.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD