Bug Kulihat Alex mengayunkan dua pukulan beruntun pada wajah dan perut Mas Hasim. Setelahnya, lelaki itu kembali masuk dan duduk di belakang kemudi. “Mau pergi ke mana?” tanyanya. “Cari masjid saja tapi yang agak jauh dari sini! Aku tidak punya tujuan mau ke mana …,” lirihku sambil menyeka air mata yang mengalir. “Tinggal di rumahku saja kalau gitu, mau?” tawarnya tanpa kusangka. “Aku diusir dari sini, bagaimana bisa tinggal di rumahmu. Rumahmu 'kan di kampung sini juga?” Setahuku rumahnya masih di Kawasan kampung sini. “Rumahku yang lain, bukan sini! Tinggalah dulu … rumah itu kosong, tidak kutempati! Setidaknya kamu bisa membantu membersihkannya tiap hari dari pada aku menyuruh orang bersih-bersih terus jadi boros juga! Jadinya kita saling menguntungkan! Gimana?” tanyanya dengan na