Chapter 11

817 Words

BAB 10 “Fina, boleh pinjam pengeras suara?” Aku menoleh pada Safina. Dia mengangguk. Beruntung dia memang cukup aktif dan dipandang juga dalam setiap perkumpulan ibu-ibu. Jadi tidak ada yang berani menentangnya juga. Bisa dikatakan Safina ini salah satu kader dari kampung kami. “Bismillah …,” gumamku lirih ketika mengeluarkan gawai jadul dari saku gamisku. Kutekan file rekaman yang tadi sudah kuperiksa. Meski tidak lantang, tapi cukup terdengar jelas percakapan yang terjadi sebelum kejadian menjijikan itu kualami. Obrolan antara aku dan Mas Hasim mulai terdengar. Semua hadirin kini terdiam dan mendengarkan. Sementara Mbak Miranda memandangku penuh kebencian. “Astagfirulloh! Istighfar, Mas! Aku ini adik iparmu!” terdengar suaraku mengawali rekaman ini. “Sebentar doang, Mel! Lagipula k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD