Davina mengacak-acak kamarnya ia membanting semua barang pecah belah miliknya, termasuk semua make-up yang berada di atas nakas. Cermin yang menampilkan wajah marahnya pun kini telah pecah olehnya. Air matanya perlahan keluar dengan deras sambil dirinya berteriak kesakitan, dadanya berdenyut nyeri begitu Darren menghindarinya. Dia pun baru tahu jika selama dirinya pergi seminggu lalu, Darren diam-diam selalu bersama Karen dia tentu saja marah. Terlebih setelah ia mengetahui jika dirinya hamil dan Darren benar-benar menjauhinya. Bahkan pria itu menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya. Davina tentu saja menolak, dia tidak mau menggugurkan anaknya karena dirinya memang sengaja tidak meminum pil-pil yang selalu dibelikan oleh Darren.
Davina ingin mengikat Darren untuk dirinya sendiri, ti
