Kenyataan

1053 Words
MAAF BANYAK TYPO :) Mimpi? Ia hanya mimpi barusan? Ayu.... tanpa membalas dan menyahut ucapan kejam Alex terlihat memijat kening dan tengkuknya saat ini. Tengkuknya yang terasa sangat pegal, dan juga keningnya yang terasa sangat sakit dan pusing saat ini. Dan dengan lemah, dan lemas. Ayu bangkit pelan-pelan dari baringannya dan langsung mendudukan dirinya di pinggir ranjang dengan kaki yang menjuntai di lantai. Alex? Laki-laki yang berumur 26 tahun itu masih menatap Ayu dengan tatapan datar dan dinginnya. Berdiri menjulang tepat di depan Ayu yang masih mengumpulkan kesadarannya. "Aku menghabiskan waktu sekitar 50 menit di dalam kamar mandi. Jangan bilang kamu bermimpi hal yang menjijikkan denganku dari tadi? Sejak aku beranjak dari ranjangku,"Ucap Alex masih dengan nada datar dan dinginnya. Dan ucapan Alex kali ini, berhasil membuat tubuh Ayu menegang kaku. Dan kata ranjangku oleh Alex terngiang-ngiang dalam pikiran dan hati Ayu saat ini. Ayu yang terlihat menggigit bibir bawahnya kuat, dan dengan pelan menatap kesetiap sudut kamar yang dinding-dindingnya berwarna hitam dan abu. Kamar Alex. Ya, kamar dan ranjang Alex yang sedang ia tempati dan pijak saat ini. Kembali rasa sakit dan pening menyapa tanpa ampun kepala Ayu. Ayu yang saat ini kembali memijat pelan keningnya. Berharap rasa sakit dan pusing pada kepalanya bisa berkurang. Pertanyaannya? Ia yang berendam hampir 1 jam, ia yang mendapat chat dari mamanya dan panggilan tidak terjawab dari mama dan papanya hanya mimpi belaka? Ia yang ada dalam kamar mandi kamarnya juga? hanya mimpi? Ya, hanya mimpi. Di saat ingatan Ayu tentang semalam menyapa telak ingatan Ayu saat ini. Alex memboyong ia ke rumahnya dan Ayu hanya datang dengan selembar baju yang ada di badannya karena Alex buru-buru ada hal penting yang ingin Alex lakukan di rumah papa laki-laki itu. Lalu Alex meninggalkan ia seorang diri dengan seorang pembantu parubaya yang ada di lantai bawah sana. Lalu... Lalu setelah ia makan malam pukul 9 malam tadi malam, Ayu berbaring di atas ranjang Alex. Lalu...Ayu mengkhayal Alex... Alex meninggalkan ia sendiri di rumahnya karena laki-laki itu tidak sudi membawa seorang bocah yang Alex nikahi secara paksa karena kesalapahaman mama dan papanya, dan juga para tetangga yang memang alim-alim di komplek tempat tinggalnya 6 hari yang lalu. Dan Ayu memekik tertahan di saat ada seseorang yang merangkum agak kasar dagunya saat ini. Dan siapa lagi orang itu, kalau bukan Alex Alex yang saat ini menatap Ayu dengan tatapan yang sangat-sangat tajam dan dalam. "Jaga hatimu baik-baik, Ayu. Jangan mudah baper. Bisa saja setelah menikahimu 6 hari yang lalu aku langsung menalakmu. Tapi, karena tetangga sialannmu beberapa orang adalah teman bisnis papaku dan mereka mengenalku, membuatku mengulur dan menunda untuk menceraikamu. Dan ingat, jangan baper karena aku membawamu ke rumahku. Kamu baper, nanti kamu repot sendiri." "Jatuh cinta padaku, artinya kamu harus siap patah hati dan sakit hati. Karena sudah ada Lisa dalam hati dan hidupku,"Ucap Alex dengan nada penuh penekanan. Dan Alex saat ini tercekat di tempatnya, melihat Ayu yang saat ini bukannya sakit hati tapi malah sedang tersenyum sinis. Tersenyum sinis padanya kah? Bahkan Ayu masih dengan senyum sinisnya, mencoba menyingkirkan tangan Alex yang merangkum kasar dagunya saat ini. Tapi, tidak bisa. "Kenapa?"Tanya Alex dingin. Membuat tawa sinis Ayu berubah menjadi sebuah bahakan saat ini bahkan tangan lentik dan mungil Ayu sudah Ayu letakan di depan mulutnya agar tawanya tidak semakin lepas saat ini dan melihatnya membuat Alex semakin bingung. Tapi, dalam waktu dua detik, raut bingug Alex berubah menjadi raut yang sangat menyeramkan. Dan Alex dengan nada dingin dan sinisnya, laki-laki itu.... "Tertawalah sepuasmu, tapi yang harus kamu tahu, Ayu. Jangan mimpi, sampai mati aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu apalagi untuk menyentuh dirimu, tidak akan perna----," Plak Ucapan Alex terpotong telak di saat ada satu tamparan yang sangat kuat menyapa telak pipi sebelah kanan Alex Alex yang saat ini terlihat menelan ludahnya susah payah, dan juga sudah melepaskan rangkuman kasarnya pada dagu Ayu. Dagu Ayu yang saat ini sudah berdiri tepat di depannya, masih dengan tawa yang lumayan keras keluar dari mulut wanita itu, dan tangannya yang lentik dan kecil terlihat meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Dan Ayu terlihat mengotak-ngatik ponselnya lalu melempar kasar ponsel itu tepat di depan d**a Alex tapi Alex gesit bisa menangkap ponsel itu tanpa melukai dan menyakiti d**a bidangnya. "Jangan sok-sok, dan pura-pura lupa, Mas. Kamu udah nyentuh aku."Ucap Ayu dengan nada tegas, tawa masih lolos dari mulut dan bibir perempuan berumur 18 tahun itu. Tapi, raut wajahnya terlihat sangat-sangat serius saat ini. Alex? Wajah laki-laki itu semakin dingin dan sudah berwarna merah, menandakan laki-laki itu sedang menahan amarah yang besar saat ini. "Jangan mengucap hal yang omong kosong. Aku bersumpah, aku akan memotong lidahmu kalau kamu berbicara hal gila yang nggak mungkin dan najis aku lakukan padamu, Ayu...."Ucap Alex dengan nada dinginnya dan dalam waktu seperkian detik dengan tangan yang lain. Alex sudah kembali merangkum kasar dagu Ayu saat ini. "Kamu 4 hari yang lalu mabuk...,"Ucap Ayu tegas tanpa mau menatap wajah Alex kali ini. Wajah Alex yang tubuhnya terlihat menegang kaku saat ini. Dan tubuh Alex semakin menegang kaku di saat Ayu.... "Buka galeri ponselku, ada video menjijikkan di dalamnya."Ucap Ayu dengan nada pahitnya kali ini. Dan Alex tanpa menjawab atau menyahut ucapan Ayu. Saat ini tangannya dengan sedikit gemetar melakukan apa yang Ayu suruh. Dan rangkuman kasarnya pada dagu Ayu juga sudah Alex lepaskan. Dan dalam waktu 5 detik, tubuh Akex sangat-sangat menegang kaku saat ini, di saat kedua mata Alex melihat ada seorang laki-laki tinggi tegap dan seorang wanita mungil yang sedang menyatu atau sedang melakukan hubungan suami istri di atas di atas ranjang. Ranjang dan kamar yang sangat Alex kenali. Yaitu kamar dan ranjangnya. Yang satu terlihat merintih nikmat, dan yang satu, terlihat merintih sakit dan memohon agar laki-laki tinggi tegap yang ada di atasnya mau menghentikan aktifitas gerakannya untuk menggapai kenikmatan. Jelas, yang merintih sakit adalah Ayu dan yang merintih nikmat adalah Alex. Yaitu dirinya. Alex yang saat ini memutar-mutar ulang video berdurasi 30 detik itu, takut apa yang ia lihat saat ini salah. "Kamu ngga bodoh kan, Mas? Itu video asli. Aku... Aku bukan wanita naif dan bodoh, Mas. Kamu nggak suka aku. Aku tahu. Kamu bahkan sangat benci aku. Sebagai bukti, aku rekam suamiku yang meniduriku dalam keadaan mabuk 4 hari yang lalu. Misal aku hamil, nggak ada drama kamu nuduh aku hamil dan selingkuh dengan laki-laki lain...." Tbc! :)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD