Tujuh

1425 Words
maaf banyak typo Pada akhirnya, Alex tidak menunggu infusnya habis. Setelah dokter masuk memeriksa dirinya, laki-laki itu langsung mengutarakan keinginannya agar infus di lepas dari tangannya dan Alex ingin beristrahat di rumah saja. Tanpa banyak kata dan komentar. Ayu ikut dan menurut saja dengan kemauan Alex. Alex.... Alex yang 2 jam yang lalu, berhasil menikam uluh hati Ayu di dalam sana. Menikam dengan kata-kata yang sangat kejam. Membuat air mata jatuh begitu saja di sudut mata Ayu tanpa Alex sedari setelah Alex mengatakan.... setelah laki-laki itu menceraikannya, Alex akan langsung menikah dengan Bu Lisa. Guru baru juga, tapi lebih dulu masuk Bu Lisa 2 bulan di banding Alex 6 bulan yang lalu. Hati Ayu perih dan pertahanan Ayu runtuh. Alex.... Alex yang tanpa tindakan dan rayuan berhasil membuat Ayu yang menutup hati dan hidupnya dari semua orang di sekolah, berhasil menarik hatinya. Berhasil membuat Ayu untuk tertarik padanya. Awalnya sebelum mereka menikah. Hanya sebatas ketertarikan biasa dan megidolakan Alex dalam diam di balik wajah lempeng dan sifat pendiamnya, Ayu berhasil menyembunyikan perasaan dan rasa kagumnya selama 6 bulan ini pada Alex. Bahkan di saat Ayu patah hati, tahu setelah 1 bulan Pak Alex mengajar, kalau Pak Alex adalah pacar Bu Lisa, Ayu dengan rapi dan elegan mampu menyembunyikan perasaan dan rasa sakit hatinya. Menyukai dan mencintai Alex dalam diam. Di sebut cinta kan? Setiap Ayu tidak sengaja melihat Pak Alex yang bermesraan dengan Bu Lisa kekasihnya, hati Ayu berdarah-darah di dalam sana. Dan demi Tuhan, secuilpun tidak ada niat dalam hati Ayu untuk merebut Alex dari Bu Lisa. Ayu bahkan tidak percaya Alex yang tiba-tiba menjadi guru bimbelnya di rumah bisa menjadi suaminya begitu saja. Brak Bantingan pintu mobil yang di tutup dengan sangat kasar membuat Ayu tersentak kaget dan sadar dari lamunan panjangnya. Ayu juga membelalakan matanya kaget melihat mobil sudah terparkir di depan rumah Alex saat ini. Jadi, jarak sekitar 6 menit dari rumah sakit ke rumah Alex, Ayu gunakan hanya untuk melamun? Dan dengan gerakan kaku, Ayu menatap kearah jendela mobil samping kiri, hati Ayu mencelus melihat Alex yang menatapnya tajam dan dingin saat ini. Ada apa dengan laki-laki itu? Tadi, sebelum dokter masuk untuk melihat dan memeriksa kondisinya. Wajah laki-laki itu tidak sedingin dan sedatar saat ini. "Cepat keluar. Pak Dimas aku perintahkan untuk ambil laptop yang lain di sekolah, "ucap Alex dengan nada tegas, dan serius membuat tubuh Ayu semakin menegang kaku, dan di saat Ayu ingin membuka mulut, urung di saat Alex sudah berlalu begitu saja dari sampingnya saat ini. "Anjir. Jangan sedih, Ayu. Kamu bukan wanita lemah. Apalagi lemah karena rasa cinta sialan. Menjijikan! kuat! Kamu kuat dan tegar!"Ucap Ayu dengan wajah yang sudah kembali ceria dalam waktu seperkian detik. ***** Demi Tuhan, hampir 10 menit Alex menunggu Ayu masuk ke dalam kamar mereka. Tapi, tidak ada batang hidung Ayu sedikitpun. Dan Alex tidak bisa menunggu lagi, Alex turun dari lantai 2 dan menjelajahi lantai 1 rumah minimalisnya. Di dapur tidak ada, ruang keluarga dan ruang tamu tidak ada, dan ternyata Ayu... Ayu saat ini, masih belum sadar akan keberadaan Alex sedang berada dalam salah satu kamar tamu yang ada di rumahnya. Ayu yang saat ini sedang berdiri membelakangi Alex. Ayu yang saat ini sepertinya ingin mandi melihat ada handuk ukuran sedang yang Ayu sampirkan di atas salah satu bahunya. Ayu juga yang saat ini sedang mengambil pakaian untuk ia pakai di dalam kamar mandi. Menarik nafas panjang, lalu di hembuskan dengan perlahan oleh Alex. Rasa kesal dalam sekejap berubah menjadi amarah. "Sialan! Baik Ayu dan Dokter m***m tadi sama-sama sialan!"Umpat Alex pelan. dan Alex menatap sinis tubuh Ayu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Gaun warna putih, kain tipis sepanjang lutut, lengan panjang, tapi gaun itu menempel licin pada kulit tubuh Ayu yang berukuran sedang dan mungil. Tapi, hanya dengan melihatnya saja, dapat Alex tebak, b****g Ayu walau ukurannya sedang pasti padat dan enak untuk di untuk ia mainkan dengan tangannya, berisi, begitupun dengan kedua d**a yang ukurannya lumayan. Terlihat montok dan kencang di balik gaun itu. Memikirkan itu semua, membuat Alex dalam sekejap sudah ada tepat di belakang Ayu saat ini. Ayu yang masih belum sadar kalau ada Alex saat ini di belakangnya. Alex tersenyum sinis melihat Ayu yang dengan bodohnya, masih tidak sadar akan keberadaannya. Dan oleh karena itu. Alex... Alex akan.... Hup Alex sudah memeluk Ayu erat dari arah belakang, membuat Ayu kaget bukan main bahkan handuk yang tersampir di bahu Ayu sudah terjatuh begitu saja di atas lantai. Ayu meronta, maka Alex semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Ayu dan memojokan tubuh Ayu pada lemari. Kedua ujung jari kaki Alex, kedua lutut Alex, kedua paha Alex, bagian tengah tubuh Alex yang sudah sangat siap untuk Ayu istrinya, perut, d**a dan mulut Alex sudah menempel kuat dengan kedua tapak kaki Ayu dari arah belakang, kedua dengkul Ayu, kedua paha Ayu, b****g Ayu, dan tengkuk Ayu dengan mulut Alex yang pastinya sedang sedikit menunduk di belakangnya saat ini. Dan Alex.... mengecup tengkuk Ayu membuat Ayu reflek berteriak dan kaki tanpa alasnya di bawah sana sekuat tenaga menginjak kaki Alex. Dan perbuatan Ayu barusan berhasil membuat Alex mundur beberapa langkah kebelakang, dan jelas pelukannya pada Ayu sudah terlepas begitu saja, dan kesempatan itu di manfaatkan Ayu sebisa mungkin untuk memutar tubuhnya kearah Alex. Alex yang saat ini sedang menggoyang-goyangkan kakinya yang sedang nyut-nyutan di bawah sana. "Alex...."Panggil Ayu dengan suara rendahnya, Alex jelas laki-laki langsung menatap kearah Ayu.... Kearah Ayu yang sedang menatapnya dengan tatapan ejek dan sinis saat ini. "Jangan menelan ludahmu sendiri Pak Alex yang terhormat! Sampai kamu mati kamu kan udah sumpah, nggak sudi sentuh aku lagi. Nggak hanya kamu yang nggak sudi. Aku juga nggak sudi di sentuh kamu lagi!"Ucap Ayuu dengan suara lepasnya. Alex? Terperangah di tempatnya. Kaget sekaligus merasa sudah tertangkap basah. Tapi, bukan Alex namanya kalau Alex tidak mampu menguasai dirinya cepat dan memutar balikan keadaan. Membuat Ayu lah yang akan terpojok nantinya. Lihat aja.... "Aku suamimu Ayu kalau kamu lupa. Peduli setan dengan ucapanku tadi. Dokter sialan tadi natap kamu mesum."Ucap Alex dengan nada dinginnya. Ayu? Wanita muda itu malah terlihat tersenyum tertahan saat ini, dan Alex rasanya ingin memberi pelajaran mulut sialan Ayu dengan mulutnya. Alex menanti dengan wajah tenang, kata-kata yang akan keluar dari mulut Ayu lagi untuk membalas ucapannya yang berisi fakta di atas. "Kamu cemburu?"Tuduh Ayu dengan wajah pongahnya. Alex sekali lagi di buat terperangah oleh Ayu. Tapi, sekali lagi, Alex tekankan. Bukan Alex namanya kalau Alex dalam sekejap tidak bisa merubah keadaan menjadi terbalik. "Kamu kira aku rabun? Aku buta tadi, Ayu? Dokter tadi dengan terang-terangan sengaja menyenggol p****t kamu di belakang sana. Dan andai tidak ada aku atau aku dalam keadaan tidur tadi. Maka seperti apa yang aku lakukan padamu beberapa saat yang lalu. Kamu akan di cabuli dengan hina. Jadi, tolong. Jangan kegeeran. Melihat tubuhmu yang kayak triplek tidak membuatku menginginkanmu sedikitpun." "Dan aku ingatkan sekali lagi, hanya ada Lisa dalam hatiku dan hidupku. Seks? Selalu enak dan memuaskan dan 'ituku' hanya akan bereaksi di depan wanita yang aku cintai, yaitu Lisa...."Ucap Alex dengan senyum sinisnya, tatapan ejek dan suara ejeknya dan tanpa menunggu sahutan atau balasan dari Ayu. Alex langsung meninggalkan Ayu begitu saja di dalam kamar. Ayu yang hatinya kembali di tikam dengan kejam dan pedas oleh kata-kata yang sangat menyakitkan dari mulut Alex barusan. Jadi? Alex melihat tangan do*ter sialan tadi yang memang benar seperti sengaja menyentuh pantatnya. Alex... tidak ada niat laki-laki itu untuk----, Alex juga tidak menelan ludahnya. Ayu saja yang kegeeran. Air mata hampir lolos di mata Ayu. Tapi, Ayu... Ayu saat ini menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak! Tidak, Ayu. Jangan membuang air matamu yang berharga!"Ucap Ayu dengan raut wajah yang dalam sekejap sudah kembali tenang dan ceria saat ini. Hati Ayu sakit di dalam sana, tapi Ayu terlihat tersenyum anggun saat ini dengan kedua tangan yang terlihat mengepal erat di sisi kanan dan kiri tubuhnya. "Nggak usah menye-menye karena urusan cinta, Ayu. Nggak usah cemburu! Wajar... Wajar Alex mengatakan hal tadi, memmbela Lisa dan mengatakan mencintai Lisa. Mereka pacaran sudah 5 tahun. Dan tugasmu saat ini yang sudah jadi istri sah Alex di mata agama dan hukum , supaya kamu nggak jadi janda juga di usia muda. Singkirkan Lisa dari hati dan pikiran suamimu. Kamu nggak b***t Ayu. Kamu nggak b***t. Kamu istri Alex. Artinya Alex jodoh kamu. Alex adalah takdir kamu yang di berikan Tuhan untuk jadi suami kamu. Jangan menye-menye. Buat suamimu jatuh cinta dan klepek-klepek sama kamu itu baru keren....," "Dan lawan pelakor! Lisa adalah pelakor karena saat ini, sejak 6 hari yang lalu, Alex sudah jadi suamimu! Suami sah mu !!!" Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD